Bismillah. . .
Masa lalu adalah
masa yang telah using, masa yang tak akan pernah kembali lagi, masa yang hanya
bisa dijadikan kenangan dan bahan intropeksi. Jika masa lalu kita adalah
masa-masa yang indah, maka begitu menyenangkan jika dibayangkan, namun jika
masa lalu itu suram, sedih terasa jika terpaksa ada ingatan yang menghantarkan
kita untuk mengingatnya.
Sedangkan masa
yang akan datatang adalah masa yang belum pernah kita rasakan, masa yang penuh
dengan teka-teki kehidupan, masa yang diliputi kejadian-kejadian yang tidak
pernah kita pikirkan. Kita sebagai manusia hanya bisa berencana untuk masa yang
belum kita hadapi, tentang agenda apa yang terus terjadi, itu semua adalah
rahasia Ilahi. Wallahu ta’ala a’lam ‘an dzalik..
Namun perlu kita ketahui, diantara dua masa itu, ada satu
masa yang tengah kita hadapi, masa dimana menentukan masa yang akan dating
ataupun menjadi kenangan manis di masa yang akan silam. Masa sekarang, yaa..
masa yang saat ini kita rasakan.
Banyak dari anak adam yang sibuk membayangkan masa lalu,
namun lalai dengan masa yang saat ini sedang dihadapi. Banyak anak adam yang
sibuk merancang masa depan namun Ia lupa dengan apa yang seharusnya Ia lakukan. Padahal yang kita hadapi adalah masa sekarang,
sebuah masa yang terjepit diantara dua masa, masa yang seharusnya kita
jadikan menjadi masa yang terbaik bagi kita.
Banyak orang yang menunda taubat karena Ia merasa telah
banyak amal sholih yang diperbuat,
banyak pula yang akhirnya mengakhirkannya karena menganggap bahwa esok masih
ada masa tua. Padahal tak satu pun diantara manusia, dan tak satupun ada selain
Allah subhanahu wa ta’ala yang tahu apa yang akan terjadi pada setiap diri
makhluk di bumi.
Banyak orang yang terkenal dengan kesholihannya, namun akhir
hayatnya mati di pelukan seorang wanita pezina. Adapula yang berangan-angan
akan taubat di masa tua namun apa daya Allah hanya member umur pendek baginya.
Akankah kita menyesal hanya karena kita tidak menggunakan
kesempatan yang ada di depan mata? Akankah kita menjadikan masa lalu kita penuh
dengan dosa dan sebelum kita mati Allah telah mengirim malaikat untuk mencabut
nyawa kita?? Merugilah bagi siapa saja yang menunda taubat dari maksiat yang
telah di kerja.
Mari segera bertaubat, ukir sejarah amal kita dengan hiasan
amal kebaikan. Jangan sampai kita menjadi hamba yang merugi di akherat nanti.
Allah telah memberi janji :
“kecuali
orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan
mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (Al Furqon : 70)
0 comments:
Post a Comment