Sunday, January 5, 2014

Sungguh, Aku Mencium Bau Surga

Bismillahirrahmanirrahiim


Seorang dokter menuturkan kisah menakjubkan nan aneh yang terjadi di sebuah rumah sakit. Kala itu, Ia mendapat telepon yang memberitahukkannya bahwa ada seorang pemuda sedang dalam kondisi darurat di bawa dalam mobil ambulan, mereka berharap agar dokter segera datang untuk mengobatinya. Bergegaslah Ia menuju ke rumah sakit tempat prakteknya, namun  sesampainya disana Ia mendapatkan bahwa pemuda tersebut telah meninggal dunia.

Bagi seorang dokter, melihat orang yang telah meninggal dunia menjadi hal yang sudah biasa, tapi kali ini nampaknya beda, benar-benar berbeda. Ketika sang dokter menanyakan perihal yang terjadi pada pemuda itu pada orang tuanya yang juga ikut bersama dalam ambulan, orangtuanya bercerita bahwa ketika di dalam mobil Ia tidaklah mengerang atau menangis lantaran peluru yang bersarang di tubuh pemuda itu. 

Namun, pemuda itu justru menenangkan orang tuanya dengan mengatakan "Jangan khawatir, Aku pasti mati, Tenangkan hati kalian, Sesungguhnya aku mencium bau surga."

Sangat mengharukan, orang tuanya bahkan sang doktor pun ikut terkaget-kaget. Lebih dari itu, kejadian aneh juga terjadi tatkala orang-orang memandikan jenazahnya. Sungguh,  keningnya meneteskan keringat, kedua tangannya lentur, begitu juga sendi-sendinya seakan-akan dia belum meninggal dan tubuhnya masih hangat, telapak tangan kanannnya pun seperti pada posisi tasyahud, Allahu akbar. Melihat kejadian itu, lantas sang dokter kembali bertanya kepada orang tuanya terkait perangai sang pemuda yang terlihat begitu istimewa bahkan setelah ia meninggal dunia. 

Lantas, ayahnya pun menjawab: "Dia biasanya bangun malam, melaksanakan shalat sunnah dan membangunkan anggota rumah untuk melaksanakan shalat berjamaah. Dia selalu menjaga hafalan Al-Qur’an dan dia juga termasuk siswa yang berprestasi dalam studi di jenjang menengah atas."

Subhanallah.. 
Kisah ini menggambarkan betapa Allah memberikan kebaikan kepada pemuda tersebut, tanda-tanda yang ada pada dirinya selepas ia meninggal, mengisyaratkan bahwa ia memiliki aqidah dan akhlak yang baik. Jikalau kita mau menengok sejarah para Assabiqunal Awwalun, kisah semacam ini banyak didapati pada orang-orang shaleh yang ikhlas dalam mengemban agama islam, sampai pada akhir hayat mereka, walau berbagai macam ujian menggoncangkan iman. 

Ya! sampai mata terbelalak ketika maut menjemput pun iman masih mengakar kuat dalam diri mereka. Maka tak heran penutup dari cerita mereka didunia itu bertemakan "husnul khotimah" akhir yang baik untuk orang yang mampu mempertahankan iman sampai malaikat mencabut nyawanya. Mahasuci Allah yang telah memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang istiqamah dalam memegang tali agama Islam, Ia berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fusshilat: 30)

Ibnu katsir mengomentari tentang maksud dari orang yang berkata "Tuhan kami ialah Allah" lantas kemudian ia istiqamah: "Yaitu, memurnikan amal untuk Allah dan beramal karena taat kepada Allah ta'ala atas apa yang telah disyari'atkan-Nya kepada mereka."

[1]  Zaid bin Aslam berkata: "Mereka (para malaikat) memberi kabar gembira ketika kematiannya, di dalam kuburnya dan ketika dibangkitkan."
[2] Begitulah Allah memberikan motivasi kepada para hamba-Nya untuk tetap istiqomah dalam meniti jalan yang telah telah Allah dan Rasul-Nya tunjukan. Maka, betapa riangnya seseorang di alam akhirat, sedang ia mati dalam keadaan beriman dan bertakwa.

Islam menuntut ummatnya untuk senantiasa istiqomah sampai saat ajal menjemput mereka. Telah diriwayatkan dari Abu ‘Amrah Sufyan bin ‘Abdullah Al-Tsaqafiy radhiyallahu anhu, ia berkata : “Aku berkata : ‘Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku tentang Islam, suatu perkataan yang aku tak akan dapat menanyakannya kepada seorang pun kecuali kepadamu.’ Bersabdalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : ‘Katakanlah : Aku telah beriman kepada Allah, kemudian beristiqamalah kamu."

[3] Imam nawawi menjelaskan bahwa maklsud dari hadits ini adalah adanya anjuran untuk tetap   istiqomah terhadap perintah dan larangan-Nya.
 Allah menjanjikan untuk orang-orang yang istiqamah di jalan-Nya dengan perniagaan yang mewah, Ia akan mendapatkan derajat yang mulia disisi-Nya, meraih timbangan pahala karenanya, serta dijanjikan pula sebuah kehidupan ternikmat di akhirat, berupa surga yang kekal nan abadi. 
Wallohu a’lam.  

[Nisyi]




[1] Lihat Tafsir Ibnu Katsir (terjemah), Pustakan Imam Asy-Syafi’i cet. Ke II, Jilid 7 hal 213
[2] (HR. Ibnu Abi hatim)
[3] (HR. Muslim)

0 comments:

Post a Comment