Bismillahirrahmanirrahiim
Seorang
dokter menuturkan kisah menakjubkan nan aneh yang terjadi di sebuah rumah
sakit. Kala itu, Ia mendapat telepon yang memberitahukkannya bahwa ada seorang
pemuda sedang dalam kondisi darurat di bawa dalam mobil ambulan, mereka berharap agar dokter segera
datang untuk mengobatinya. Bergegaslah Ia menuju ke rumah sakit tempat prakteknya, namun sesampainya disana Ia mendapatkan bahwa
pemuda tersebut telah meninggal dunia.
Bagi seorang dokter, melihat orang yang telah meninggal dunia menjadi hal
yang sudah biasa, tapi kali ini nampaknya beda, benar-benar berbeda. Ketika sang dokter menanyakan
perihal yang terjadi pada pemuda itu pada orang tuanya yang juga ikut bersama
dalam ambulan, orangtuanya bercerita bahwa ketika di dalam mobil Ia tidaklah
mengerang atau menangis lantaran peluru yang bersarang di tubuh pemuda itu.
Namun, pemuda itu justru menenangkan
orang tuanya dengan mengatakan "Jangan khawatir, Aku pasti mati,
Tenangkan hati kalian, Sesungguhnya aku mencium bau surga."
Sangat
mengharukan, orang tuanya bahkan sang doktor pun ikut terkaget-kaget. Lebih
dari itu, kejadian aneh juga terjadi tatkala orang-orang memandikan jenazahnya.
Sungguh, keningnya meneteskan keringat,
kedua tangannya lentur, begitu juga sendi-sendinya seakan-akan dia belum
meninggal dan tubuhnya masih hangat, telapak tangan kanannnya pun seperti pada posisi tasyahud, Allahu
akbar. Melihat kejadian itu, lantas sang dokter kembali bertanya kepada orang tuanya terkait perangai sang pemuda yang
terlihat begitu istimewa bahkan setelah ia meninggal dunia.
Lantas, ayahnya pun
menjawab: "Dia biasanya bangun malam, melaksanakan shalat sunnah dan
membangunkan anggota rumah untuk melaksanakan shalat berjamaah. Dia selalu
menjaga hafalan Al-Qur’an dan dia juga termasuk siswa yang berprestasi dalam
studi di jenjang menengah atas."
Subhanallah..
Kisah ini menggambarkan betapa Allah memberikan kebaikan kepada pemuda
tersebut, tanda-tanda yang ada pada dirinya selepas ia meninggal,
mengisyaratkan bahwa ia memiliki aqidah dan akhlak yang baik. Jikalau kita mau
menengok sejarah para Assabiqunal Awwalun, kisah semacam ini banyak
didapati pada orang-orang shaleh yang ikhlas dalam mengemban agama islam, sampai pada
akhir hayat mereka, walau berbagai macam ujian menggoncangkan iman.
Ya! sampai
mata terbelalak ketika maut menjemput pun iman masih mengakar kuat dalam diri mereka. Maka tak heran
penutup dari cerita mereka didunia itu bertemakan "husnul
khotimah" akhir yang baik untuk orang yang mampu mempertahankan iman
sampai malaikat mencabut nyawanya. Mahasuci Allah yang telah memberikan kabar
gembira bagi orang-orang yang istiqamah dalam memegang tali agama Islam, Ia
berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami
ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan
turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah
merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan
Allah kepadamu.” (QS. Fusshilat: 30)
Ibnu katsir mengomentari tentang maksud dari orang yang
berkata "Tuhan kami ialah Allah" lantas kemudian ia
istiqamah: "Yaitu, memurnikan amal untuk Allah dan beramal karena taat
kepada Allah ta'ala atas apa yang telah disyari'atkan-Nya kepada mereka."
[1]
Zaid bin Aslam berkata: "Mereka (para malaikat) memberi kabar gembira ketika
kematiannya, di dalam kuburnya dan ketika dibangkitkan."
[2] Begitulah Allah memberikan motivasi
kepada para hamba-Nya untuk tetap istiqomah dalam meniti jalan yang telah telah
Allah dan Rasul-Nya tunjukan. Maka, betapa riangnya seseorang di alam akhirat,
sedang ia mati dalam keadaan beriman dan bertakwa.
Islam
menuntut ummatnya untuk senantiasa istiqomah sampai saat ajal menjemput mereka.
Telah diriwayatkan dari Abu ‘Amrah Sufyan bin ‘Abdullah Al-Tsaqafiy
radhiyallahu anhu, ia berkata : “Aku berkata : ‘Wahai Rasulullah, katakanlah
kepadaku tentang Islam, suatu perkataan yang aku tak akan dapat menanyakannya
kepada seorang pun kecuali kepadamu.’ Bersabdalah Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Sallam : ‘Katakanlah : Aku telah beriman kepada Allah, kemudian
beristiqamalah kamu."
[3] Imam nawawi menjelaskan bahwa
maklsud dari hadits ini adalah adanya anjuran untuk tetap istiqomah terhadap perintah dan
larangan-Nya.
Allah menjanjikan
untuk orang-orang yang istiqamah di jalan-Nya dengan perniagaan yang mewah, Ia akan
mendapatkan derajat yang mulia disisi-Nya, meraih timbangan pahala karenanya,
serta dijanjikan pula sebuah kehidupan ternikmat di akhirat, berupa surga yang
kekal nan abadi.
Wallohu
a’lam.
[Nisyi]
[1]
Lihat Tafsir Ibnu Katsir (terjemah), Pustakan Imam Asy-Syafi’i cet. Ke
II, Jilid 7 hal 213
[2]
(HR. Ibnu Abi hatim)
[3]
(HR. Muslim)
0 comments:
Post a Comment