Bismillahirrahmaanirrahiim
Suatu ketika terjadi percakapan antara seorang pemuda dan
seorang bapak yang usianya sudah melewati kepala lima. Seorang pemuda itu
adalah seorang santri yang tengah belajar di sebuah pondok pesantren, sedangkan
bapak itu adalah seorang tukang becak yang tengah beristirahat sembari sholat
maghrib di masjid pesantren.
Begitu hangat dan akrab percakapan itu terlihat, lama bapak
itu bercengkrama, hingga akhirnya Ia berujar, “Jaman sekerang itu sudah rusak
dek.. susah njaga Iman, kita mau berusaha menjadi orang baik nanti di jauhi
teman-teman. Saya sudah lama menduda, berkali-kali saya di cemooh karena tidak
mau ‘njajan’ seperti mereka”.
Deg.. sontak pemuda tadi terdiam lama, hingga akhirnya Ia
memberi beberapa patah kata untuk memantapkan Iman dan sikap sang bapak agar
tidak tergoda dengan ajakan rekan tukang becak yang mencemooh dan menggodanya.
Bapak tua itu mengangguk dan berkata, “InsyaAllah dek, saya akan berusaha, saya
juga kepingin bisa istiqomah dan di mudahkan dalam amal Ibadah”.
“Alhamdulillah.. aamiin.. semoga Allah memudahkan dan mengabulkan doa bapak”.
Balas pemuda tadi. Akhirnya bapak itu pamit dan kembali mengayuh becaknya
menuju rumah tempat tinggalnya.
Sedikit unik penggalan kisah di atas, tetapi itulah realita
yang terjadi di zaman ini. Perzinaan telah merebak tak hanya sekedar di
kalangan orang yang berduit, kalangan menengah kebawahpun ikut terjangkiti.
Mereka bekerja sehari semalam, banting tulang hingga akhir pekan, akhirnya
hanya dihabiskan dilembah kemaksiatan mengikuti bisikan syetan.
Di bulan ramadhan mungkin saja kegiatan seperti itu sedikit
terkurangi, pengaruh barakah bulan Ramadhan sedikit membawa manfaat baik bagi
setiap muslim yang ada di bumi. Walau tak sedikit juga di antara mereka yang
masih melakukannya di bulan yang mulia ini. Na’udzu billah.. apakah mereka
belum pernah mendengar
Firman Allah Ta’ala? :
“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan
sesembahan lain dan tidak membunuh orang
yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan
barang siapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapatkan hukuman yang
berat. (Yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan
kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat
dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah
dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang.” (Al-Furqon : 68 –
70)
Ibnu Mas’ud menuturkan bahwa ayat ini diturunkan
berkenaan denganku yang suatu ketika bertanya kepada Rasululloh salallahu
‘alahi wa salam tentang dosa yang paling besar, Beliau menjawab, ‘Menyekutukan
Allah, padahal Dialah yang menciptakanmu,’. Aku bertanya hal yang sama lagi
maka Rasulullah menjawab, ‘membunuh anakmu Karena kamu takut miskin’. Aku
bertanya lagi Rasulullah menjawab, ‘Berzina dengan tetanggamu.’ (H.R Bukhori
dan Muslim)
Dalam hadits yang lain, Rasululloh salallahu ‘alaihi wa
salam memberi peringatan dengan tegas pada umatnya, bahwa beliau berkata :
“Tiga tipe manusia yang tidak akan diajak bicara oleh
Allah pada hari kiamat, juga tidak akan disucikan dan tidak pula dipandang,
sedang bagi mereka siksa yang pedih, yaitu laki-laki tua yang pezina, seorang
raja yang pendusta, dan orang miskin yang sombong,” (H.R Muslim)
Wal iyyadu billah.. sekiranya kita mau merenungi ayat dan
hadits diatas maka detik ini juga kita akan mengikrarkan tekad dalam hati,
bahwa mulai ramadhan ini aku tidak akan berzina lagi.
Terlebih bulan ini adalah bulan yang penuh rahmah dan
barokah, bulan penuh ampunan bulan dimana pintu syurga dibuka lebar-lebar dan
pintu neraka ditutup rapat-rapat. Merugilah seorang hamba yang dengan datangnya
Ramadhan tetapi Ia tidak mendapatkan ampunan dari Allah ta’ala. Rasululloh
salallahu ‘alahi wa salam bersabda :
"Merugilah seseorang yang bulan Ramadhan datang
kepadanya, kemudian Ia (Ramadan) pergi sebelum ia mendapat ampunan."
(HR. at-Tirmidzi)
Maka di saat yang
tepat ini, tidak ada lagi alasan bagi kita untuk menunda taubat, bukankah Allah
telah mengingatkan, taubat tidak akan di terima apabila nyawa telah berada di
ujung tenggorokan.
"Dan tidaklah taubat itu di terima Allah dari
orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada
seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya saya
bertaubat sekarang, dan tidak (pula di terima taubat) orang-orang yang mati
sedang mereka di dalam kekafiran." (An-Nisa':18)
Bertaubatlah sebelum
terlambat, raih amal sholih sebanyak banyaknya disaat Allah melipat gandakan
pahala di bulan yang penuh rahmat, tutup segala bentuk aktifitas yang dapat
menjerumuskan kita kepada maksiat, raih kemenangan yang nyata, yang menjadikan
kita sebagai pengghuni syurga. Ingatlah bahwa Allah telah berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah
dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan Menghapus
kesalahan-kesalahanmu dan Memasukkan kamu ke dalam Surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak Menghinakan nabi dan
orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di
hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan, “Ya Tuhan kami,
sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. At-Tahrim 66:8)
Tidak perlu menunda
lagi, Karen a bisa jadi Ramadhan ini adalah Ramadhan yang terakhir kali kita
jumpai. wallahu a’lam.. [Amir Abdillah]
0 comments:
Post a Comment