Bismillahirrahmanirrahim
Memang, masa
anak-anak bukanlah masa pembebanan atau pemberian kewajiban yang harus mereka
kerjakan. Ia adalah masa persiapan, latihan dan pembisaan untuk menyambut masa
pembebanan (taklif) ketika ia telah baligh nanti. Dengan begitu, kelak,
pelaksanaan kewajiban akan terasa mudah dan ringan, disamping juga sudah
mempunyai kesiapan yang matang untuk menyelami kehidupan dengan penuh keyakinan
dan keta’atan.
Bagi mereka yang
belum baligh, melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah I bukanlah suatu hal yang tidak dihitung
dalam syari’at. Ibnu abdil barr dalam kitab “at-tamhid” meriwayatkan dengan
sanadnya bahwa umar bin khattab berkata, “amalah-amalah baik anak kecil itu
tetap dicatat, sedangan amalah buruknya tidak dicatat”. Maknanya, selagi amalan
baik dicatat, motivasilah anak-anak untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya dan
sesering mungkin. Karena setelah ia baligh dan telah dibebankan syari’at
baginya, apabila melakukan kesalahan ia dicatat sebagai amal buruk. Tapi, karena
sejak dini dia telah mencatatkan amal baik yang melimpah, diharapkan amal
buruknya nanti dapat tertutup oleh amal baiknya.
Orang tua, tentu
tidak bisa hanya mengandalkan kesadaran anak tentang beramal baik setelah anak
sekolah, sekalipun lembaga pendidikan islam. Orang tua tidak hanya memasrahkan
pendidikan pada para ustadz dan ustadzah. Karena, pendidik utama yang
menanamkan karakter dasar dan akan bertanggung jawab kelah dihadapan-Nya adalah orang tua.
Bagi para orang
tua, ada seuntai kata hikmah yang harus diingat, “bergegaslah mendidik
anak-anak kalian sebelum kesibukan bertumpuk-tumpuk. Jika anak-anak telah
dewasa namun tidak berakal, mereka akan lebih memusingkan pikiran”.
Ibnu mas’ud pun
telah berpesan, “al khairatu ‘aadaatun” (kebaikan adalah kebiasaan). Maka, bila
orang tua menginginkan putra putrinya mudah menjalankan kebaikan yang allah ta’ala
wajibkan, mereka harus berupaya membiasakan kebaikan itu sejak kecil. Ketika
anak anak sudah mampu mencerna kata-kata. Semakin dini semakin baik. Fastabiqul
khairaat. Wallahu ‘alam bisshawwab.
[Fakhreza]
0 comments:
Post a Comment