Wednesday, January 1, 2014

Kebaikan Adalah Kebiasaan

Bismillahirrahmanirrahim


Memang, masa anak-anak bukanlah masa pembebanan atau pemberian kewajiban yang harus mereka kerjakan. Ia adalah masa persiapan, latihan dan pembisaan untuk menyambut masa pembebanan (taklif) ketika ia telah baligh nanti. Dengan begitu, kelak, pelaksanaan kewajiban akan terasa mudah dan ringan, disamping juga sudah mempunyai kesiapan yang matang untuk menyelami kehidupan dengan penuh keyakinan dan keta’atan.

Bagi mereka yang belum baligh, melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah I bukanlah suatu hal yang tidak dihitung dalam syari’at. Ibnu abdil barr dalam kitab “at-tamhid” meriwayatkan dengan sanadnya bahwa umar bin khattab berkata, “amalah-amalah baik anak kecil itu tetap dicatat, sedangan amalah buruknya tidak dicatat”. Maknanya, selagi amalan baik dicatat, motivasilah anak-anak untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya dan sesering mungkin. Karena setelah ia baligh dan telah dibebankan syari’at baginya, apabila melakukan kesalahan ia dicatat sebagai amal buruk. Tapi, karena sejak dini dia telah mencatatkan amal baik yang melimpah, diharapkan amal buruknya nanti dapat tertutup oleh amal baiknya.

Orang tua, tentu tidak bisa hanya mengandalkan kesadaran anak tentang beramal baik setelah anak sekolah, sekalipun lembaga pendidikan islam. Orang tua tidak hanya memasrahkan pendidikan pada para ustadz dan ustadzah. Karena, pendidik utama yang menanamkan karakter dasar dan akan bertanggung jawab kelah dihadapan-Nya adalah orang tua.

Bagi para orang tua, ada seuntai kata hikmah yang harus diingat, “bergegaslah mendidik anak-anak kalian sebelum kesibukan bertumpuk-tumpuk. Jika anak-anak telah dewasa namun tidak berakal, mereka akan lebih memusingkan pikiran”.


Ibnu mas’ud pun telah berpesan, “al khairatu ‘aadaatun” (kebaikan adalah kebiasaan). Maka, bila orang tua menginginkan putra putrinya mudah menjalankan kebaikan yang allah ta’ala wajibkan, mereka harus berupaya membiasakan kebaikan itu sejak kecil. Ketika anak anak sudah mampu mencerna kata-kata. Semakin dini semakin baik. Fastabiqul khairaat. Wallahu ‘alam bisshawwab.

[Fakhreza]

0 comments:

Post a Comment