Sunday, January 5, 2014

Istiqomah Bukan perkara mudah

Bismillahirrahmaanirrahiim

Benar, istiqomah memang bukan perkata mudah, perkara ini hanya mudah di kata namun sungguh Ia sukar di kerja. Tak jarang diantara manusia yang awalnya konsekwen dengan agamanya, akhirnya berbelok dan berbalik arah kejalan yang salah. Awalnya Ia terlihat tsiqoh, kemudian Ia beralih dan berubah. Keimanan yang dulunya kokoh mulai luntur dan hancur.

Sering kita dapati kisah-kisah tragis tergelincirnya anak manusia dari jalan yang benar, dahulu Ia dikenal ahli ibadah yang berbakti pada kedua orangtua, di kemudian hari kita mendengar berita tentangnya, bahwa Ia telah menjadi gebong narkoba dan menjadi anak yang durhaka, dahulunya Ia anak pesantren, namun sekarang telah menjadi anak punk yang mengaku-ngaku keren. Dulunya Ia anak kyai yang begitu alim, kini Ia menjadi pelaku maksiat dan sering berbuat dzolim. Laa haula wa quwwata illa billah. Hanya Allah lah yang mampu membolak balikan hati.

Demikianlah Allah membolak-balikkan hati manusia, yang seharusnya kita selaku umat manusia tidak pernah merasa aman dari berbolak baliknya hati kita, bisikan syetan yang selalu menghantui, fitnah syahwat dan fitnah syubhat yang semakin hari semakin menjadi, menjadi musuh yang nyata yang senantiasa mengintai kita setiap hari. Ketika hati kita lengah dan lalai dengan mudah musuh akan masuk dan menghancurkan benteng keimanan hati.

Sedikit tapi pasti, cara syetan menggoda dan merusak keimanan hingga akhirnya kita tergelincir kelembah penuh nista. Maka Rasulullah salallahu ‘alahi wa sallam kemudian mengajarkan kepada kita agar senantiasa berlindung dan berdoa disetiap harinya, supaya Allah subhanahu wa ta’ala memberikan keistiqomahan kepada kita, memberikan keteguhan hati dan iman kita.

Rasulullah salalllahu ‘alahi wa sallam bersabda : “Wahai Dzat yang Maha membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami untuk senantiasa berada  di atas dien-Mu. Wahai Dzat Yang Maha memalingkan hati, palingkanlah hati kami untuk senantiasa berada dalam ketaatan kepada-Mu.”

Rasul yang maksum, yang dijaga oleh Allah ta’ala dari berbuat kesalahan, senantiasa takut dan berdoa kepada Allah agar diberi ke istiqomahan dan keteguhan hati, maka menjadi layak bagi kita yang bukan Rasul dan bukan pula nabi untuk bisa melaziminya dalam kehidupan sehari-hari.

Mari kita lazimi, memohon dan menjaga diri, agar Allah tetap memberikan kita petunjuk jalan yang lurus dan senantiasa memberikan kekuatan hati dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Rabbul Izzati.

Istiqomah bukanlah perkara yang mudah, tapi istiqomah adalah jalan menuju jannah.

  

0 comments:

Post a Comment