Bismillahirrahmaanirrahiim
Benar,
istiqomah memang bukan perkata mudah, perkara ini hanya mudah di kata namun sungguh
Ia sukar di kerja. Tak jarang diantara manusia yang awalnya konsekwen dengan agamanya,
akhirnya berbelok dan berbalik arah kejalan yang salah. Awalnya Ia terlihat
tsiqoh, kemudian Ia beralih dan berubah. Keimanan yang dulunya kokoh mulai
luntur dan hancur.
Sering kita
dapati kisah-kisah tragis tergelincirnya anak manusia dari jalan yang benar,
dahulu Ia dikenal ahli ibadah yang berbakti pada kedua orangtua, di kemudian
hari kita mendengar berita tentangnya, bahwa Ia telah menjadi gebong narkoba
dan menjadi anak yang durhaka, dahulunya Ia anak pesantren, namun sekarang
telah menjadi anak punk yang mengaku-ngaku keren. Dulunya Ia anak kyai yang
begitu alim, kini Ia menjadi pelaku maksiat dan sering berbuat dzolim. Laa
haula wa quwwata illa billah. Hanya Allah lah yang mampu membolak balikan hati.
Demikianlah
Allah membolak-balikkan hati manusia, yang seharusnya kita selaku umat manusia tidak
pernah merasa aman dari berbolak baliknya hati kita, bisikan syetan yang selalu
menghantui, fitnah syahwat dan fitnah syubhat yang semakin hari semakin
menjadi, menjadi musuh yang nyata yang senantiasa mengintai kita setiap hari.
Ketika hati kita lengah dan lalai dengan mudah musuh akan masuk dan
menghancurkan benteng keimanan hati.
Sedikit tapi
pasti, cara syetan menggoda dan merusak keimanan hingga akhirnya kita
tergelincir kelembah penuh nista. Maka Rasulullah salallahu ‘alahi wa sallam
kemudian mengajarkan kepada kita agar senantiasa berlindung dan berdoa disetiap
harinya, supaya Allah subhanahu wa ta’ala memberikan keistiqomahan kepada kita,
memberikan keteguhan hati dan iman kita.
Rasulullah
salalllahu ‘alahi wa sallam bersabda : “Wahai Dzat yang
Maha membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami untuk senantiasa berada di atas dien-Mu. Wahai Dzat Yang Maha
memalingkan hati, palingkanlah hati kami untuk senantiasa berada dalam ketaatan
kepada-Mu.”
Rasul yang
maksum, yang dijaga oleh Allah ta’ala dari berbuat kesalahan, senantiasa takut
dan berdoa kepada Allah agar diberi ke istiqomahan dan keteguhan hati, maka
menjadi layak bagi kita yang bukan Rasul dan bukan pula nabi untuk bisa
melaziminya dalam kehidupan sehari-hari.
Mari kita
lazimi, memohon dan menjaga diri, agar Allah tetap memberikan kita petunjuk
jalan yang lurus dan senantiasa memberikan kekuatan hati dalam menjalankan
perintah dan menjauhi larangan Rabbul Izzati.
Istiqomah bukanlah perkara yang mudah, tapi istiqomah adalah jalan menuju jannah.
0 comments:
Post a Comment